Pages

Friday, March 8, 2013

Cara mengatasi obesitas pada ibu hamil


Halo sahabat sehat. Kami akan berbagi informasi tentang Cara mengatasi obesitas pada ibu hamil. Masyarakat Indonesia kadang salah kaprah soal bobot konsumsi makanan bagi ibu hamil. Karena berbadan dua, Ibu Hamil disaankan untuk menambah porsi makan karena akan dibagi untuk tubuhnya maupun akan menjadi asupan makanan bagi janin.

Hal ini akhirnya membuat pola makan tidak terkendali dan cenderung mengkonsumsi makanan yang tidak seimbang sehingga terjadi penumpukan kalori.

Obesitas adalah kondisi kelebihan massa tubuh. Kegemukan memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan. Resiko obesitas menjadi dua kali lipat jika terjadi pada ibu hamil. 

Selain beresiko bagi perkembangan ibu hamil, kondisi kegemukan sendiri membuat usaha untuk hamil menjadi lebih sulit ketimbang pada perempuan yang massa tubuhnya ideal. Mari kita telaah lebih jauh perihal keterkaitan obesitas yang membahayakan kehamilan.

Ibu hamil memang memerlukan nutrisi lebih dibanding sebelum hamil untuk menunjang tumbuh kembang janin, namun kenaikan berat badan berlebih juga bukan merupakan hal yang baik bagi ibu yang sedang hamil. Lalu, apa bahayanya kalau ibu hamil mengalami obesitas?

1. Preeklampsia
Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urin. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan.

Akibatnya, aliran darah ke janin terhambat, dan dapat berakibat fatal. Preeklampsia dapat berlanjut kepada eklampsia yang dapat menyebabkan ibu hamil koma, bahkan kematian, baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.

Cara mengatasi seorang ibu hamil yang terkena preeklampsia:
  • Kurangi konsumsi garam.
  • Periksa kehamilan secara teratur, sehingga terdeteksi dini bila terjadi gejala darah tinggi, dan selalu mengontrol tekanan darah dan kenaikan berat badan.
  • Mengonsumsi obat antihipertensi yang direkomendasikan oleh dokter agar ibu hamil yang bersangkutan berpeluang melanjutkan kehamilannya hingga 9 bulan.

2. Diabetes gestasional
Diabetes atau penyakit tingginya kadar gula dalam darah yang terjadi selama proses kehamilan ini terjadi pada sekitar 4% dari jumlah total ibu hamil di seluruh dunia

Bila Ibu Hamil mengalami diabetes gestasional, lakukan beberapa hal berikut:
  • Atur pola makan sesuai kebutuhan kalori ibu hamil. Sebaiknya konsultasi dengan ahli gizi, karena jika kalori kurang, berisiko terjadi hipoglikemia (kadar gula darah turun drastis ditandai lemas, keringat dingin dan pingsan).
  • Kurangi konsumsi gula yang banyak terdapat pada minuman dan camilan manis.
  • Kontrol darah berkala, baik saat kontrol rutin maupun periksa sendiri. dengan menggunakan alat pengukur kadar gula darah yang praktis.

3. Operasi Caesar
Ibu hamil yang obesitas akan sulit bersalin secara alami, karena timbunan lemaknya akan mempersulit proses kelahiran bayi lewat jalan lahir. 


Cara Ibu Hamil atasi Obesitas


  1. Menyusun menu seimbang. Bila perlu konsultasikan pengaturan menu selama hamil kepada dokter spesialis gizi di awal kehamilan.
  2. Biasakan sarapan pagi dengan makanan yang kaya nutrisi dan sedikit lemak. Misalnya, roti gandum dengan ayam tumis dan selada atau sereal dengan tambahan buah-buahan segar. Anda sebaiknya tidak melewatkan sarapan pagi karena hanya akan meningkatkan keinginan Anda untuk ngemil.
  3. Rutin melakukan olahraga selama hamil seperti berenang, jalan kaki, senam dan sebagainya.
  4. Membatasi asupan kalori. Coba siasati cara mengolah makanan. Misalnya, makanan diolah dengan cara digoreng atau ditumis agar penggunaan minyak dapat dikurangi.
  5. Menjalani pemeriksaan rutin. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan di trimester pertama, yakni dengan pemeriksaan gula darah, tekanan darah dan pengukuran berat badan. Pemeriksaan diulangi lagi di trimester ketiga untuk mengetahui apakah Anda berisiko terhadap diabetes atau hipertensi.

Demikianlah informasi tentang Cara mengatasi obesitas pada ibu hamil yang mengejutkan yang bisa kami berikan, semoga bermanfaat untuk sahabat sehat dan semoga kita tetap selalu sehat.

0 comments:

Post a Comment